Dilema Saat Hendak Melamar Cewek : Ke Si Dia atau Langsung Ke Orangtua :

Dilema Saat Hendak Melamar Cewek : Ke Si Dia atau Langsung Ke Orangtua :

Pernikahan, itulah ujung yang hendak dicapai cowok dan cewek saat berpacaran. Impian dari banyak pasangan yang menjalin kasih. Untuk mencapai ujung akhir itu, ternyata kerap tidak semudah yang diduga. Banyak pasangan yang kebingungan saat hendak memasuki tahap terakhir karena masih ada tahap terakhir sebelum sampai ujung, yaitu namanya prosesi lamaran.

Terlihat seperti masalah kecil dan sederhana, tetapi salah langkah sedikit, impian yang hampir terwujud bisa saja gagal karena kesalahan prosedur. Hal pertama yang kerap menimbulkan dilema adalah kepada siapa pertama kali lamaran harus diajukan, kepada si Dia, dengan siapa kita menjalin kasih kah, atau langsung saja kepada orangtuanya?

Di masa lalu, banyak orang melakukannya dengan cara langsung ke orangtua. Bahkan, kalaupun mereka tidak berpacaran, seorang wanita bisa langsung diminta kepada orangtuanya bahkan kalaupun ia tidak suka. Ingat Siti Nurbaya? Bahkan, ada semacam kepercayaan dalam masyarakat Indonesia kalau seorang wanita sudah dilamar, sebaiknya orangtua "memberikannya" daripada "jauh jodoh" istilahnya.

Kebiasaan ini masih ada di berbagai daerah di Indonesia.

Nah, lalu bagaimana sebaiknya di zaman ini dan bagi pasangan yang sudah berpacaran, proses mana yang harus dilakukan?

Yah, sebenarnya jawaban ini tidak ada standarnya. Semua akan tergantung pada situasi dan kondisi masing-masing karena pengaruh budaya, kebiasaan, dan seberapa dekat hubungan dengan sang calon mertua. Meskipun demikian, dalam masyarakat yang semakin menuju pada kesetaraan gender, maka melamar ke "Si Dia" dulu adalah yang terbaik.

Hal ini karena :

1. Seorang cowok harus memastikan bahwa pasangannya benar-benar mau menjalani hidup bersamanya. Tidak jarang, seseorang berubah pemikiran saat mendekati tahap akhir sebuah hubungan dan kalau ternyata ini terjadi setelah lamaran resmi dilakukan kepada orangtua, yang ada adalah keruwetan dan kemungkinan ketidaknyamanan bagi semua pihak

2. Wanita masa kini juga ingin dihargai pendapatnya, apalagi sesuatu yang menyangkut masa depannya. Mengajukan lamaran kepada Si Dia dulu akan memberikan sinyal bahwa kita menghargai dirinya

3. Meningkatkan kemungkinan lamaran diterima orangtuanya. Biasanya orangtua akan bertanya lagi kepada putrinya, apakah ia mau menerima lamaran tersebut? Kan enak kalau sudah sepakat duluan. Kalaupun orangtua ternyata masih ada rasa enggan, kalau ternyata putrinya sudah setuju, bisa jadi orangtuanya akan menghilangkan rasa itu saat mengambil keputusan

4. Memberi tanda kepada pasangan untuk bersiap melangkah ke tahap berikutnya. Bagaimanapun, pasangan itu harus bergerak "bersama" ke arah yang "sama". Kalau tanpa pemberitahuan dan Anda langsung melompat, bisa jadi pasangan Anda akan terjungkir. Lamaran kepada si Dia bisa merupakan sinyal agar ia bersiap melompat ke tahap berikutnya

Sudah bukan zamannya Siti Nurbaya lagi untuk melamar cewek langsung ke orangtua tanpa meminta pendapat si Dia. Meskipun sudah sama-sama berniat untuk hidup bersama dalam pernikahan, tidak ada salahnya dilakukan dengan prosedur yang tepat dan enak bagi kedua pihak.

Bagaimanapun, kita, sebagai cowok itu ingin hidup serumah dalam suka dan duka dengan cewek pilihan kita, dan bukan dengan orangtua si cewek. Jadi, dalam melamar pun sebaiknya ke Si Dia dulu baru kemudian lamaran resmi ke orangtuanya.